Seringkali kita dihadapkan tuntutan klien begitu besar dan tidak masuk akal. Tentunya hal ini membuat kita harus bersabar dan belajar mengendalikan emosi. Bayangkan bila kehilangan satu klien bisa berarti kehilangan calon pekerjaan freelance di masa yang akan datang. Langkah seperti ini adalah strategi mengalah untuk menang. Peribahasa China mengatakan, ”Berpura-puralah jadi babi untuk mengalahkan harimau.”
Mengalah untuk menang tidak sama dengan menyerah sebelum berperang, atau pasrah tanpa perlawanan. Mengalah untuk menang haruslah dilandasi dengan taktik cerdas yang pada akhirnya bertujuan menghasilkan karya yang terbaik. Prinsip mengalah untuk menang dalam bidang dunia freelancing contohnya : berlomba-lomba memberikan harga yang lebih murah, produk yang lebih baik, pelayanan yang lebih berkualitas, dan lain sebagainya.
Mengapa demikian? Memberikan harga yang lebih murah daripada pesaing bermakna bahwa kita telah mengorbankan potensi pendapatan yang lebih besar . Seanainya kita bersikeras tidak memangkas harga, mungkin pendapatan kerja lepas kita perbulan bisa berlimpah, bahkan dua kali lipat daripada saat ini. Selanjutnya, jika kita tidak memberikan pelayanan terbaik kepada klien, pengeluaran kita bisa ditekan, tapi kabar buruknya adalah kita mengabaikan kerjasama jangka panjang. Itu adalah strategi menang untuk kalah. Klien yang kita layani bisa jadi untuk yang pertama dan yang terakhir. Klien akan kapok memakai jasa dari kita.
Sebenarnya menang untuk kalah atau mengalah untuk menang adalah pilihan. Tapi perbedaannya sangat jelas: menang untuk kalah artinya berupaya mengeruk pendapatan sebesar-besarnya di awal tanpa pemikiran nasib jangka panjang kerja sama dengan klien. Sementara mengalah untuk menang adalah rela mendapatkan keuntungan sedikit demi berlangsungnya pekerjaan lepas yang lain secara berkesinambungan.
Prinsip mengalah untuk menang bahasa kerennya lose to win. A. Adji Watoko pemilik Dwi Sapta Group, dalam buku berjudul Advertising That Makes Money mengatakan, ”Jadikan lose to win sebagai bagian strategi mencapai impian besar. Lose to win adalah senjata untuk memenangkan pertempuran jangka panjang.” Donald Trump berujar, “Terkadang kita harus kalah berperang untuk mendapatkan cara baru, guna memenangkan pertarungan lainnya.”
Beberapa perusahaan nasional telah memberi contoh mengalah untuk menang. Lion Air berani menetapkan tarif lebih murah, sehingga petani, peternak, dan orang-orang yang berpenghasilan tidak besar bisa naik pesawat. Lion Air ikhlas kehilangan potensi pendapatan besar. Keikhlasan itu kini berbuah manis. Lion Air dinyatakan sebagai maskapai berpenumpang domestik terbanyak dan mampu mengalahkan Garuda Indonesia. Di kategori lain, Yamaha Motor rela menetapkan harga produk lebih rendah dibandingkan pesaing terdekatnya Honda. Sehingga Yamaha dengan mengesankan menyalip penjualan Honda. Jadi filosofinya adalah mengalahlah bila memang Anda yakin mampu meraih kemenangan jangka panjang. Jika kemenangan telah ditakdirkan bagi Anda, tidak ada satu pun musuh yang dapat menghalangi kemenangan Anda.
Referensi Majalah Marketing, edisi Oktober 2010
Sumber : Ruang Freelance
Sumber : Ruang Freelance
No comments:
Post a Comment