Salah
satu keinginan mendasar setiap orang adalah; dihargai atau dianggap
penting oleh orang lain. Sayangnya, kita tidak selalu mendapatkan apa
yang kita inginkan itu. Ada kalanya, orang lain tidak peduli akan
keberadaan kita. Pergi tak ganjil. Datang tak genap. Mereka tidak
menganggap kita ada. Benar. Kita bisa cuek saja. Tetapi sebagai mahluk
sosial, kita tidak disiapkan untuk hidup dalam lingkup seperti itu. Kita
butuh pengakuan dari orang lain. Pengakuan atas keberadaan diri kita.
Kita. Butuh orang lain menganggap diri kita penting. Lantas, bagaimana
caranya menjadikan diri kita penting?
Ketika
gigi sedang ingin iseng, saya membeli 3 bungkus keripik. Lalu
menikmatinya bersama istri. Saat mengunyah penganan itu, istri saya
berkata; “Kalau keripik yang waktu itu kita beli, bumbunya kerasa banget
ya…”. Dhung! Buat saya, kalimat itu seperti ‘wake up
call.’ Ada sesuatu yang kita rindukan. Ketika kehadirannya tidak kita
rasakan. Garam, gula, merica dan cabai dalam keripik itu misalnya.
Ketika kita merasa mereka tidak ada. Kita merindukannya. Keberadaan diri
kita juga demikian. Jika kita bisa memberi kesan yang baik.
Berkontribusi positif. Kepada orang lain. Maka tentu orang lain akan
menganggap diri kita penting. Gagasannya sesederhana itu ternyata. Nah,
bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menjadikan diri kita
penting bagi orang lain, saya ajak memulainya
dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
1. Kitalah yang menentukan diri kita penting atau tidak. Sepenting
apa sih pekerjaan Anda bagi Anda? Tentu penting. Jika tidak, mengapa
harus mempertahankannya, bukan? Bagi orang lain, apakah sedemikian
pentingnya juga? Karena setiap pekerjaan terkait langsung dengan
pekerjaan lainnya, maka penting atau tidaknya Anda bagi orang lain
sangat bergantung pada bagaimana Anda menyelesaikan pekerjaan itu. Jika
kita mengerjakannya dengan baik, maka peran kita menjadi sangat penting
bagi mereka. Tapi, jika kita mengerjakannya
secara ‘biasa-biasa’ saja; mengapa orang harus menilai kita sedemikian
pentingnya? Jadi bukan orang lain yang menentukan apakah kita penting
atau tidak. Melainkan diri kita sendiri. Melalui peran yang kita bawakan
dalam menyelesaikan tugas-tugas kita.
2. Menyelesaikan bagian kita.
Pekerjaan kita, seringkali sangat bergantung pada pekerjaan orang lain.
Misalnya, laporan yang kita buat ditentukan oleh data yang masuk dari
departemen lain. Sebaliknya. Pekerjaan orang lain juga ditentukan oleh
kualitas kerja dan ketepatan waktu penyelesaian bagian kita. Banyak
orang yang kesal kepada temannya karena mereka lelet. Sehingga,
mempengaruhi deretan pekerjaan lainnya. Jelas sekali jika kelemahan satu
orang dalam mengerjakan bagiannya menjadi titik lemah bersama. Makanya,
ada
orang yang gampang diterima oleh banyak kalangan. Dan ada yang dijauhi
dan ditolak disana sini. So, jika ingin dianggap penting didalam
kelompok kerja kita; maka kita harus memastikan bisa menyelesaikan tugas
bagian kita dengan sebaik-baiknya.
3. Menjadikan diri kita berguna. Setiap
orang dimotivasi oleh bisikan yang datang dari dalam dirinya sendiri.
Dalam hal apapun. Disadari atau tidak. Kita selalu bertanya; apa sih
untungnya buat gue? Ini bukan egois. Melainkan pertanda bahwa semakin
hari, dunia semakin menuntut efisiensi. Jika kehadiran orang lain tidak
berguna buat kita, mengapa dia jadi sedemikian pentingnya bagi kita?
Sebaliknya, hanya jika kita bisa berguna bagi orang lain saja; mereka
akan menilai kita penting. Jika tidak, maka kita tidak
akan mendapatkan tempat dihati mereka. Makanya, menjadikan diri kita
berguna bagi orang lain itu adalah aspek yang sangat penting. Untuk
menjadikan diri kita penting dimata orang lain. Tunjukkan kepada mereka
bahwa kehadiran kita benar-benar berguna. Tentu. Kita menjadi penting
bagi mereka.
4. Memainkan peran kita sebaik-baiknya.
Kita berbagi peran dan tanggung jawab dengan orang-orang yang
berhubungan dengan kita. Dengan atasan. Dengan bawahan. Dengan teman.
Ketika peran dan tanggungjawab itu sudah dibagi-bagi, maka penyelesaian
peran masing-masing sangat menentukan kinerja team secara keseluruhan.
Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua anggota team akan
mengevaluasi. Kenapa kinerja kita buruk begini? Pada saat itu akan
ketahuan; siapa yang tidak bisa menyelesaikan perannya dengan baik.
Selanjutnya, sudah bisa ditebak. Seseorang harus sanggup memainkan
perannya sebaik-baiknya.
Atau disingkirkan. Maka jika kita ingin dianggap penting orang lain.
Kita, harus bisa memainkan peran kita sebaik-baiknya.
5. Menunaikan misi hidup kita. Apa sih alasan utama Anda melakukan sesuatu? Mungkin gaji. Bonus. Pujian. Kemenangan. Semuanya itu; wajar saja. Tetapi
tubuh kita ini diciptakan melampaui semua ukuran material itu. Kita
lahir dengan satu misi; untuk memberi manfaat kepada lingkungan. Bisa
berarti perusahaan. Teman-teman. Tetangga. Semuanya. Kita selalu punya
pilihan untuk mengurung diri. Yang penting kerjaan selesai. Habis
perkara. Tetapi dengan misi hidup itu; kita tidak lagi dibatasi oleh
sekat-sekat pekerjaan. Tingkatan. Maupun golongan. Kita akan terus
memacu diri untuk secara konsisten berkontribusi kepada orang lain.
Ajaibnya. Hukum alam tetap jalan. Ketika banyak berkontribusi. Maka
kehadiran kita menjadi sangat penting sekali. So, perbanyaklah
kontribusi. Maka Anda menjadi pribadi yang penting.
Ketika
kita merasa terisih dari lingkungan. Hal pertama yang perlu kita lakukan
bukanlah mempertanyakan mengapa mereka memandang kita sebelah mata.
Melain merenungkan; apa yang belum saya lakukan untuk berkontribusi
kepada mereka? Karena dengan kontribusi itu, kita menjadi penting bagi
mereka. Dan ketika kita menjadi penting. Mereka bersedia menerima kita.
Pantaslah jika Rasulullah mengingatkan dengan kalimat indahnya;
“Sebaik-baiknya seorang hamba. Adalah dia yang paling banyak manfaatnya
bagi orang lain.” Bisakah kita menjadi sebaik-baiknya hamba itu? Insya
Allah.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
Next Batch Training ”Natural Intelligence Leadership” 13-14 Juni 2012
Info lebih lanjut: 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327.
Catatan Kaki:
Bukan
pandangan orang lain yang menentukan apakah kita ini penting bagi
mereka atau tidak. Melain tindakan yang kita lakukan untuk memberi
manfaat kepada mereka.
No comments:
Post a Comment