Siapapun.
Dan dalam posisi apapun. Adalah seorang pelayan. Entrepreneur ataupun
profesional, sama-sama berperan sebagai pelayan. Setiap entrepreneur
tentu mempunyai pelanggan yang membeli produk-produk. Apa lagi para
profesional, yang bekerja untuk memastikan agar pelanggan bagi
perusahaan tempatnya bekerja dilayani dengan sebaik-baiknya. Oleh
karenanya, jelas sekali jika tugas melayani itu adalah tanggungjawab
semua orang. Bukan hanya mereka yang bertitel customer service excellence staff saja.
Tapi
bukankah tidak semua orang berhadapan langsung dengan pelanggan? Kan
hanya orang-orang tertentu atau departemen-departemen tertentu saja yang
bertemu dengan pelanggan. Benar, jika definisi bertemu itu adalah
pertemuan langsung dengan pelanggan. Baik pertemuan tatap muka, maupun
melalui pembicaraan via telepon. Namun, tahukah Anda bahwa setiap
karyawan – saya ulang – setiap karyawan di perusahaan sesungguhnya
mengalami ‘pertemuan langsung’ dengan pelanggan? Belum pernah mendengar
soal ini ya? Baiklah. Izinkan saya menjelaskannya lebih lanjut.
Misalkan
saja Anda bekerja di pabrik pembuat sabun. Jika di pabrik itu Anda
bekerja di bagian sales, marketing atau customer service, maka mudah
untuk dipahami jika Anda punya akses untuk bertemu dengan pelanggan.
Tapi, bagaimana proses ‘bertemunya’ Anda dengan pelanggan itu jika Anda
bekerja di bagian produksi?
Sederhana saja. Pertemuan Anda dengan pelanggan diwakili oleh produk yang Anda buat. Ketika pelanggan menggunakan
sabun yang Anda buat itu, maka saat itulah Anda bertemu dengan
pelanggan. Mereka bisa merasakan seberapa bagusnya kehadiran Anda selama
bekerja di pabrik pembuat sabun itu. Kok bisa? Bisa karena kualitas
kerja Anda tercermin langsung pada kualitas produk yang Anda buat. Jika
pelanggan Anda puas dengan kualitas produk yang Anda buat itu, maka
disadari atau tidak; mereka tahu jika Anda bekerja dengan sangat baik.
Namun, jika produk yang Anda buat itu buruk, maka mereka juga tahu jika
Anda bekerja dengan buruk.
Membuat
sabun bagi Anda seperti sedang memilih duta besar untuk mewakili
kehadiran Anda di hadapan pelanggan. Jika di pabrik itu Anda bekerja
sebaik-baiknya. Berhati-hati. Memastikan kualitas sabun itu bagus. Maka
sesungguhnya Anda sedang memilih delegasi terbaik yang akan mewakili
Anda dalam melayani pelanggan itu. Sebaliknya, jika Anda bekerja
asal-asalan saja. Atau berprinsip – halah cuman sabun aja kok -… maka
Anda akan menghasilkan produk yang kurang bagus. Sehingga duta besar
yang Anda pilih itu tidak bisa tampil prima dihadapan pelanggan Anda.
Sekarang
bayangkan, bagaimana citra Anda dimata pelanggan dengan kedua jenis
kualitas produk yang dihasilkan dari pekerjaan yang Anda tangani itu?
Tentu pelanggan mempunyai kesan yang berbeda terhadap ‘sang pembuatnya’.
Begitu pula halnya jika Anda bekerja dibagian pengemasan produk.
Kemasan yang rapi menunjukkan dedikasi sang pengemasnya. Jika Anda
bekerja di gudang, akan jelas sekali terlihat pada produk yang disimpan
dengan baik dan produk-produk yang dibanting atau ditumpuk seenaknya.
“Sori
boss. Pekerjaan saya nggak kelihatan. Jadi nggak mungkin pelanggan saya
bisa melacak hasil kerja saya yang tidak kasat mata itu!” mungkin Anda
bisa berkilah begitu. Namun ingatkah Anda bahwa setiap molekul produk
yang Anda buat itu akan dirasakan langsung oleh pelanggan Anda? Meskipun
secara kasat mata mereka tidak langsung merasakannya. Namun pada
tingkatan molecular, sel-sel tubuhnya bisa merasakan jika kedalam produk
itu Anda memasukkan bahan-bahan yang berkualitas baik atau tidak.
Perhatikanlah. Bahkan hubungan Anda dengan pelanggan bisa sedemikian
intimnya, ketika Anda bekerja di belakang layar. Inilah sebenarnya yang
kita sebut sebagai customer service excellence itu.
Jadi
meskipun Anda tidak bekerja di bidang yang langsung berhadapan dengan
pelanggan; sesungguhnya Anda sedang melayani pelanggan itu melalui
pekerjaan yang Anda tangani. Maka jika Anda ingin
memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan-pelanggan Anda;
tanganilah setiap pekerjaan yang menjadi tanggungjawab Anda – apapun
jenis pekerjaan itu – dengan sebaik-baiknya. Karena dengan cara itu,
Anda menunjukkan kepada para pelanggan. Bahwa Anda melayani mereka
dengan sebaik-baiknya. Sama seperti ketika kita ingin mendapatkan produk
terbaik dari orang lain, mereka pun menginginkan produk terbaik dari
kita. Sehingga kita. Bisa saling melayani satu sama lain. Dengan
sebaik-baiknya.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
http://www.dadangkadarusman.com/ – 21 Juni 2012
0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Catatan Kaki:
Hubungan
orang yang bekerja dibelakang layar dengan pelanggan bisa jauh lebih
intim dibandingkan mereka yang bekerja sebagai petugas di garis
terdepan.
No comments:
Post a Comment